Bisnis.com, JAKARTA - Boeing berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pihak Indonesia menyusul pengakuan bersalah perusahaan atas dua kecelakaan yang melibatkan pesawat 737 Max.
Salah satu kecelakaan tersebut dialami oleh maskapai asal Indonesia, Lion Air pada 2018 lalu.
Dalam keterangan resminya kepada Bisnis pada Selasa (9/7/2024), manajemen Boeing mengonfirmasi pihaknya telah mencapai kesepakatan prinsip (principal agreement) mengenai masalah tersebut dengan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS). Kesepakatan tersebut juga masih menunggu sejumlah persetujuan persyaratan tertentu.
Adapun, Boeing menyebut akan terus bekerja sama dengan para pelaku dan pemangku kepentingan terkait di Indonesia. Boeing dan Indonesia memiliki hubungan yang kuat selama 75 tahun dan menghubungkan 17.000 pulau di Indonesia dengan dunia.
"Kami akan terus bekerja sama dengan pemasok dan industri Indonesia, lembaga pemerintah, dan universitas untuk memberikan landasan bagi pertumbuhan industri yang tangguh dan berjangka panjang, dengan fokus pada keselamatan dan kualitas terbaik," jelas Boeing dalam keterangan resminya, Selasa (9/7/2024).
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, pihaknya mencermati secara serius pengakuan kesalahan oleh pabrikan pesawat asal AS tersebut atas peristiwa yang menimpa Lion Air JT 610 dan Ethiopia Air pada 2018 dan 2019 yang menewaskan 346 orang.
Baca Juga
Adita mengatakan, ke depannya Kemenhub akan terus meningkatkan pengawasan terkait dengan aspek keselamatan dan keamanan pesawat-pesawat yang ada di Indonesia.
"Kami akan terus meningkatkan pengawasan kelaikan pesawat udara, setelah adanya pengakuan bersalah dari Boeing. Hal ini sebagai bagian dari keamanan penerbangan bagi masyarakat," jelas Adita.
Selain itu, Kemenhub juga terus mendorong Boeing untuk secepatnya mengembalikan kepercayaan publik. Hal tersebut mengingat Boeing telah menghadapi krisis kepercayaan terkait catatan keselamatannya.